Minggu, 17 September 2017

RAPELING PUN ADA DI PROGRAM LDK

Ketinggian 15 meter, peserta siap menuruni tebing dengan rapeling.

Rappelling (Descending) apakah anda sudah pernah mendengar kata-kata itu? Rappeling merupakan teknik turun dari tebing, jembatan dll menggunakan tali karmantel
Menjadi salah satu kegiatan untuk LDKS SMA/SMK Kartini di Dodiklatpur Gunung Bunder terdiri dari 87 siswa/i dilatih selama 2 hari 1 malam di sini, apakah itu rapeling .. Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing. Dikategorikan sebagai teknik yang sepeuhnya bergantung dari peralatan. Prinsip rappelling adalah sebagai berikut:
  •  Menggunakan tali karmantel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung
  • Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.
  • Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan.
Macam-macam dan Variasi Teknik Rappeling
1. Body Rappel
Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan. Pada teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas.
2. Brakebar Rappe
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa, dimana gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.
3. Sling Rappel
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman. Jenis simpul yang digunakan adalah jenis Italian hitch.
4. Arm Rappel / Hesti
Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan. Dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.
Dalam rapelling, usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing, dan jangan terlalu cepat turun. Usahakan mengurangi sesedikit mungkin benturan badan pada tebing dan gesekan antara tubuh dengan tali. Sebelum memulai turun, hendaknya :
  1. Periksa dahulu anchornya.
  2. Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang dipergunakan.
  3. Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasang dan pastikan bahwa tali sampai ke bawah (ke tanah).
  4. Usahakan melakukan pengamatan sewaktu turun, ke atas dan ke bawah, sehingga apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkannya, selain itu juga dapat melihat lintasan yang ada.
  5. Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya.

Nyes... lega, pertamanya doang deg..degan
selanjutnya hepi, udah bisa ngelawan rasa taku,
begitu kata peserta.

eksisna

About eksisna

Provider kegiatan outdoor dan indoor, biasa menangani perusahaan, instansi pemerintah dan swasta, dengan outbound training, paintball dan rafting .

Subscribe to this Blog via Email :